LANJUTAN

PROFILE SEKOLAH INDONESIA MAKKAH

A. Pendahuluan

Sekolah Indonesia Makkah merupakan lembaga pendidikan yang dinantikan keberadaannya oleh masyarakat Indonesia yang tinggal dan bekerja di Makkah. Kontinuitas pelaksanaan pendidikan di dalamnya merupakan representasi tercapainya perjuangan dan cita-cita luhur para perintis sekolah yang dengan gigih berusaha mendirikan sekolah. Kegigihan mereka pada hakikatnya merupakan tuntutan terhadap hak mereka sebagai warga negara untuk mendapat pendidikan yang layak. Oleh karena itu keberlangsungan pendidikan di SIM seyogyanya mendapat perhatian besar semua fihak termasuk pemerintah sebagai pengemban amanah konstitusi untuk mencerdaskan bangsa.
Pendidikan merupakan proses integral antara penyampaian informasi ilmu pengetahuan dan teknologi dengan pembentukan karakter anak didiknya. Karena itu menjadi tuntutan keharusan bagi sekolah untuk terus meningkatkan kinerjanya dan menciptakan kultur sekolah yang berakar pada ciri khasnya. Guru sebagai ujung tombak peningkatan mutu, fasilitator dan motivator penciptaan kultur sekolah yang diharapkan, harus selalu ditingkatkan profesionalitas, wawasan, dedikasi, dan kesejahteraannya. Lembaga sekolah sebagai sarana formal penopang keberlangsungan pendidikan anak, memerlukan legalitas sebagai pengakuan resmi, kepastian hukum, kepercayaan pengguna dan kemudahan dukungan keberlanjutan pendidikan sekolah. Begitu juga dana operasional Sekolah yang memadai dan optimal sesuai kebutuhan, serta kesejahteraan pengelola merupakan faktor pendukung penting untuk keberhasilan program pendidikan Sekolah. Ketiga faktor pendukung inilah yang akan selalu diupayakan dan dicarikan solusinya dalam rangka menyukseskan misi pendidikan Sekolah Indonesia Makkah khususnya.

B. Alasan Pendirian Sekolah

1. Jumlah anak usia belajar di Makkah cukup banyak sejalan dengan kedudukan Makkah sebagai salah satu kantong konsentrasi warga Indonesia yang bermukim dan bekerja di Saudi Arabia.
2. Sekolah Indonesia Jeddah (SIJ) sebagai alternatif Sekolah relatif jauh sekitar 75 Km, sehingga untuk menyekolahkan anak ke Jeddah selain biaya sekolah relative lebih tinggi, juga akan menambah biaya akomodasi dan transportasi yang cukup besar.
3. Madrasah Saudi sebagai sekolah alternatif, meskipun gratis, tapi untuk sebagian besar warga menimbulkan kegamangan berkenaan dengan memudarnya nilai-nilai etika mentalitas anak, rendahnya cinta tanah air sendiri (hubbul waton), akhlak terkontaminasi, hormat kepada orang tua banyak yang melemah, serta pola interaksi sosial yang dirasa agak memberatkan.
4. Sejauh-jauh terbang Bangau, akhirnya kembali ke kubangan jua. Anak bangsa memerlukan bekal wawasan dunia bangsanya, sehingga bekal pendidikannya diharapkan dapat memotivasi untuk membangun bangsa dan negaranya sendiri di kemudian hari.
5. Adalah menjadi kebanggaan tersendiri jika di pusat perhatian dunia Islam yang banyak dikunjungi para peziarah umrah dan jema’ah haji, mengukir prestasi Sekolah sekaligus menimba pengalaman spiritual keagamaan di Sekolah Indonesia Makkah. Cita-cita para pendiri sekolah, menjadikan SIM sebagai alternatif Sekolah Indonesia yang diburu oleh para cendekiawan dan hartawan muslim dari seluruh tanah air ke pusat perhatian ummat Islam dunia dan tempat pergumulan do’a muslimin dunia

C. Status Kelembagaan

Secara operasional, sekolah ini mendapat izin Ditjen Pendidikan Asing Saudi Arabia yang menunjuk Al-Anjal International School sebagai penanggungjawab umum sekolah. Berdasarkan Surat Kepala Perwakilan RI Riyadh No. 432/KP/VI/2000 tanggal 5 Juni 2000 dan Surat Kepala Sekolah Indonesia Jeddah No. 236/SIJ/C/II/2004 tanggal 18 Februari 2004, maka Sekolah Indonesia Makkah merupakan kelas jauh dari Sekolah Indonesia Jeddah.

1. Hubungan SIM dan Al-Anjal International School. Sebagai konsekuensi logis berdirinya Sekolah asing di kota suci Makkah, mau tidak mau SIM harus mengikuti Peraturan Kementerian setempat. Kementerian Pendidikan Saudi yang menunjuk Al-Anjal International School sebagai pengawas dan penanggungjawab umum (kafil) Sekolah Indonesia Makkah dengan kewajiban membayar iuran wajib (rusum) 25 % dari besar SPP per bulan, dan ruang kelas dan staf pengajar putera dan puteri terpisah. Kebijakan ini yang menjadikan biaya operasional Sekolah tidak efisien, dan mengalami minus kas sebesar SR 5000 tiap bulan.
2. Hubungan SIM dan SIJ. Berdasarkan Surat Kepala Perwakilan RI Riyadh No. 432/KP/VI/2000 tanggal 5 Juni 2000, tentang permohonan izin membuka kelas belajar kepada Direktur Jenderal Pendidikan Asing Saudi Arabia, serta Surat Kepala Sekolah SIJ No. 236/SIJ/C/II/2004 tanggal 18 Februari 2004 bahwa Sekolah Indonesia Makkah adalah kelas jauh dari SIJ dan konsultasi dan pelaksanaan kurikulum menginduk kepada SIJ

D. Potensi dan Ciri Khas Sekolah

Sekolah Indonesia Makkah dengan berbagai keterbatasan dana dan sarananya masih tetap mengupayakan ketercapaian pendidikan yang memiliki kultur khas yang sekaligus merupakan konsekwensi logis keberadaan SIM di Kota Suci Makkah.

1. Pelajaran Bahasa Arab. Penguasaan siswa terhadap bahasa arab setempat yang kerap kali kental dalam berkomunikasi dan berperilaku sehari-hari merupakan modal berharga untuk mengembangkan komunitas dan penguasaan bahasa arab. Terlebih banyak siswa yang juga mengikuti pendidikan Sekolah arab pada pagi harinya (sekitar 40 %). Potensi inilah yang menjadikan mata pelajaran Bahasa Arab sebagai pelajaran Muatan Lokal Wajib untuk setiap tingkatan Sekolah.
2. Pelajaran Tahfidz Al Qur’an. Sejalan dengan tradisi kuat masyarakat arab dalam menghafal Al Qur’an (Tahfidz), maka sejak awal pendirian SIM sebagian besar wali murid dan pendiri Sekolah memasukan Tahfidz Al Qur’an sebagai pelajaran Muatan Lokal Wajib setiap hari pada semua tingkatan kelas Sekolah Dasar. Siswa yang ingin mengembangkan kemampuan tahfidz, terutama tingkat lanjutan, disediakan dan ditawarkan untuk mengikuti ekstrakurikuler tahfidz.

E. Jenjang Pendidikan dan keadaan Murid

Jenjang pendidikan yang dikelola Sekolah Indonesia Makkah pada mulanya hanya tingkat Sekolah Dasar (SD), namun banyaknya tuntutan masyarakat akan keberlanjutan anaknya di masa yang akan datang, maka dibuka tiga jenjang pendidikan secara bertahap dan mengikuti kurikulun Pendidikan Nasional, antara lain:
a. Pendidikan Taman Kanak-kanak (TK)
b. Pendidikan Sekolah Dasar (SD)
c. Pendidikan Sekolah Menengah Pertama (SMP)

Makkah sebagai salah satu kantong konsentrasi masyarakat Indonesia di Saudi Arabia setelah Jeddah, cukup memberi andil dalam perkembangan jumlah siswa Sekolah Indonesia Makkah secara signifikan. Sejak dibuka Sekolah tercatat pendaftar 71 siswa yang menempati 2 kelas SD. Jumlah murid terus bertambah sejalan dengan perkembangan jumlah anak usia belajar sebagaimana disajikan dalam Tabel Perkembangan jumlah siswa SIM. Pada Tahun Pelajaran 2007/2008 jumlah siswa SIM mencapai 428 siswa, yang secara rinci disajikan pada table berikut:
KEADAAN MURID SEKOLAH INDONESIA MAKKAH
TAHUN PELAJARAN 2007-2008 (data Bulan Juni 2008)

No Kelas, Pendidikan Jumlah Murid Total
Putera (A) Puteri (B)
1. Taman Kanak-Kanak B 32 28 60
3. I (SD) 43 40 83
5. II (SD) 25 26 51
6. III (SD) 26 30 56
7. IV (SD) 22 29 51
8. V (SD) 19 20 29
9. VI (SD) 15 13 28
10. VII (SMP) 14 9 23
11. VIII (SMP) 11 7 18
12. IX (SMP) 11 8 19
JUMLAH 218 210 428
Catatan :
Calon Murid Baru untuk Tahun Pelajaran 2008/2009 yang telah terdaftar sebanyak 92 orang (TK sebanyak 61 calon murid baru dan SD sebanyak 31 calon murid baru)
2. Keadaan Guru dan Karyawan
Jumlah guru Sekolah Indonesia Makkah relatif lebih banyak dibandingkan dengan Sekolah Luar negeri lainnya, karena dalam operasionalnya sekolah ini mengikuti Peraturan Kementerian Pendidikan Saudi khususnya di Makkah yang mewajibkan kelas putera dan puteri terpisah. Selain itu, kelas TK dan kelas 1 dan 2 SD sangat membutuhkan perhatian khusus, sehingga masih tetap menggunakan system guru kelas dengan spesifikasi khusus guru putri. Dengan demikian rasionalisasi jumlah guru menjadi dua kali lipat, dan jumlah guru putri relative lebih banyak, sebagaimana tertera pada tabel berikut.

DATA PERSONALIA SEKOLAH INDONESIA MAKKAH
TAHUN PELAJARAN 2008-2010
No. Nama Lengkap Jabatan Pendidikan Terakhir
1. Herdi Hendrawan, S.Ag Kepala Sekolah
2. Drs. Ujang Hasanuddin Wakil Kepala Sekolah S-1 IKIP Bandung, 1989 , Tek. Krklm
3. Ir. Sinsin Rasyidin Wakasek Humas MIPA IPB, 1990, Akta IV UT 2000
4. Tb. Ade Fathullah, S.S Kepala TU/Perpus S-1 UNPAD Bandung, 2004, Sastra Arab
5. Mislaini Bahtiar, BA Wakasek Kurikulum Pi D-3 IAIN Padang, 1976, PAI
6. Khadijah A. Qodir Wakasek Prasarana Pi D-1 Madrasatul Qur'an Makkah (2001)
7. Setiyarko, S.E. Wakasek Prasarana Pa S-1 UNMER Madiun, 2002, Ekonomi
8. Abdullah Qothub Wakasek Kesiswaan Pa PGSMTP Palembang, 1991, IPA Biologi
9. Siti Rahmawati, S.Ag Wakasek Prasarana Pi S-1 UNINUS, 2001, PAI
10. Rofi'atun Abdul Mukti Guru, Wali Kelas 1 B PGAN Pamekasan, 1976
11. Siti Sa'adah Cecep, S.Ag Guru, Wali Kelas 7 B S-1 IAIN Bandung, 1996, Tarbiyah, PAI
12. Putrini Dwimerti, A.Md Guru, Wali Kelas 8 B D-3 Hospitality Australia, 2002 English
13. Abdul Basit, S.Ag Guru, Wali Kelas 3 A S-1 STAIN Mataram, 1999, Bhsa Arb
14. Salamah Saefuddin Guru Tahfidz, Arabic D-1 Daurah Tahfidz Bajodah, 2000
15. Siti Fatimah, S.Ag Guru, Wali Kelas 2 A S-1 IAIN Lampung, 1999, Bahasa Arab
16. Ahmad Mujtaba, S.Hum Guru, Wali Kelas 4 A S-1 IAIN Sunan Kalijaga, 2002 Hum
17. Siti Sulihah, S.Pd Guru, Wali Kelas 2 B S-1UNIJEM, 1996, Pend. Bahasa Inggris
18. Maydina Soraya, S.Pd. Guru, Wali Kelas 6 B S-1 Univ Malang, 2005, FKIP Biologi
19. Roudlatul Jannah Guru, Wali Kelas TK B Ma’had Aly Annuqayah I, Sumenep, 1991
20. Siti Kholishoh, S.S Guru, Wali Kelas TK A S-1 UNPAD Bandung, 2003, Sastra
21. Sutriyanti, S.Pd Guru, Wali Kelas 9 B S-1 UNES / IKIP Semarang, 2002, Fisika
22. Lu’lu’ul Mukarramah SPd.I Guru, Wali Kelas 3 B S-1 STAIN Malang, 2002, Tarbiyyah
23. Ust. Abdul Halim Guru Tahfidz, Arabic Ma’had ‘Aly Sholaiyyah Makkah, 1991
24. Imas Alawiyah, S.Pd Guru, Wali Kelas 4 B S-1 UNJ, 2004, Pendidikan B. Inggris
25. Ahmad Hilwan U, S.Ag Lab Komputer dan Wali kelas 5 SD , IAI Al-Musaddaddiyah, Tarbiyyah 1998
26. Ahmad Fauzy Chusny, S.S Guru, Wali Kelas 3 SD, A S-1 STBA Surabaya, 2002
27. Ani Nur’aini, A.Md Guru Kelas 1 C D-3 Teknik UNBAR, 2002
28. Sudahri, S.Pd.I
29. Budi Rahman S.Pd
30. Mukarrom M. Abbas Penjaga Sekolah Sekolah Dasar
31. Mat Muhri Penjaga Sekolah Sekolah Dasar
32. Ahmad Subairi Penjaga Sekolah Sekolah Dasar
(Data Juni 2008)

G. Susunan Pengelola Sekolah

SUSUNAN PERSONALIA PENGELOLA
SEKOLAH INDONESIA MAKKAH PERIODE 2008-2010

Plh. Kepala Sekolah : Herdi Hendrawan, S.Ag
Wakasek Kurikulum PA : Drs. Ujang Hasanudin
Wakasek Kurikulum PI : Misliani Bakhtiar, BA
Wakasek Kesiswaan PA : Abdullah Qotub
Wakasek Kesiswaan PI : Siti Rahmawasti, S.Ag.
Wakasek Bid. Sarana & Prasarana PA : Ahmad Fauzy Chusny, S.S
Wakasek Bid. Sarana & Prasarana PI : Khadijah Abdul Qodir
Kepala Tata Usaha : Tubagus Ade Fathullah, S.S.
Wali Kelas SMP Kelas 3 Putera : Ir. Sinsin Rasyidin
Wali Kelas SMP Kelas 3 Puteri : Sutriyanti, S.Pd
Wali Kelas SMP Kelas 2 Putera : Setiyarko , S.E
Wali Kelas SMP Kelas 2 Puteri : Siti Sa’adah, S.Ag
Wali Kelas SMP Kelas 1 Putera : Drs. Ujang Hasanudin
Wali Kelas SMP Kelas 1 Puteri : Siti Rahmawati, S.Ag
Wali Kelas SD Kelas 6 Putera : Abdullah Qothub
Wali Kelas SD Kelas 6 Puteri : Imas, S.Pd
Wali Kelas SD Kelas 5 Putera : Ahmad Hilwan Usmani, S.Ag
Wali Kelas SD Kelas 5 Puteri : Maydina
Wali Kelas SD Kelas 4 Putera : Ahmad Mujtaba, S.Hum
Wali Kelas SD Kelas 4 Puteri : Putrini Dwimerti, A.Md
Wali Kelas SD Kelas 3 Putera : Ahmad Fauzy Chusny, S.S
Wali Kelas SD Kelas 3 Puteri : Lu’luul Mukarramah, S.Ag
Wali Kelas SD Kelas 2 A : Siti Fatimah, S.Ag
Wali Kelas SD Kelas 2 B : Siti Sulihah, S.Pd
Wali Kelas SD Kelas 1 A : Misliani Bakhtiar, B.A.
Wali Kelas SD Kelas 1 B : Rafiatun Abdul Mukti
Wali Kelas SD Kelas 1 C : Ani Nur’aini, A.Md
Wali Kelas TK Kelas TK A : Siti Kholishoh, S.S
Wali Kelas TK Kelas TK B : Raudlatul Jannah


DATA PERSONALIA SEKOLAH INDONESIA MAKKAH
TAHUN PELAJARAN 2007-2008
No. Nama Lengkap Jabatan Pendidikan Terakhir
1. Drs. Ujang Hasanuddin Kepala Sekolah S-1 IKIP Bandung, 1989 , Tek. Krklm
2. Ir. Sinsin Rasyidin Wakasek Kurikulum Pa S-1 FMIPA IPB, 1990, Akta IV UT 2000
3. Tb. Ade Fathullah, S.S Kepala TU/Perpus S-1 UNPAD Bandung, 2004, Sastra Arab
4. Mislaini Bahtiar, BA Wakasek Kurikulum Pi D-3 IAIN Padang, 1976, PAI
5. Khadijah A. Qodir Wakasek Prasarana Pi D-1 Madrasatul Qur'an Makkah (2001)
6. Setiyarko, S.E. Wakasek Prasarana Pa S-1 UNMER Madiun, 2002, Ekonomi
7. Abdullah Qothub Wakasek Kesiswaan Pa PGSMTP Palembang, 1991, IPA Biologi
8. Siti Rahmawati, S.Ag Wakasek Prasarana Pi S-1 UNINUS, 2001, PAI
9. Rofi'atun Abdul Mukti Guru, Wali Kelas 1 B PGAN Pamekasan, 1976
10. Siti Sa'adah Cecep, S.Ag Guru, Wali Kelas 7 B S-1 IAIN Bandung, 1996, Tarbiyah, PAI
11. Putrini Dwimerti, A.Md Guru, Wali Kelas 8 B D-3 Hospitality Australia, 2002 English
12. Abdul Basit, S.Ag Guru, Wali Kelas 3 A S-1 STAIN Mataram, 1999, Bhsa Arb
13. Salamah Saefuddin Guru Tahfidz, Arabic D-1 Daurah Tahfidz Bajodah, 2000
14. Siti Fatimah, S.Ag Guru, Wali Kelas 2 A S-1 IAIN Lampung, 1999, Bahasa Arab
15. Ahmad Mujtaba, S.Hum Guru, Wali Kelas 4 A S-1 IAIN Sunan Kalijaga, 2002 Hum
16. Siti Sulihah, S.Pd Guru, Wali Kelas 2 B S-1UNIJEM, 1996, Pend. Bahasa Inggris
17. Maydina Soraya, S.Pd. Guru, Wali Kelas 6 B S-1 Univ Malang, 2005, FKIP Biologi
18. Roudlatul Jannah Guru, Wali Kelas TK B Ma’had Aly Annuqayah I, Sumenep, 1991
19. Siti Kholishoh, S.S Guru, Wali Kelas TK A S-1 UNPAD Bandung, 2003, Sastra
20. Sutriyanti, S.Pd Guru, Wali Kelas 9 B S-1 UNES / IKIP Semarang, 2002, Fisika
21. Lu’lu’ul Mukarramah SPd.I Guru, Wali Kelas 3 B S-1 STAIN Malang, 2002, Tarbiyyah
22. Ust. Abdul Halim Guru Tahfidz, Arabic Ma’had ‘Aly Sholaiyyah Makkah, 1991
23. Imas Alawiyah, S.Pd Guru, Wali Kelas 4 B S-1 UNJ, 2004, Pendidikan B. Inggris
24. Ahmad Hilwan U, S.Ag Lab Komputer IAI Al-Musaddaddiyah
25. Ahmad Fauzy Chusny, S.S Guru, Wali Kelas 5 A S-1 STBA Surabaya, 2002
26. Ani Nur’aini, A.Md Guru Kelas 1 C D-3 Teknik UNBAR, 2002
27. Mukarrom M. Abbas Penjaga Sekolah Sekolah Dasar
28. Mat Muhri Penjaga Sekolah Sekolah Dasar
29 Ahmad Subairi Penjaga Sekolah Sekolah Dasar
(Data Juni 2008)

G. Susunan Pengelola Sekolah

SUSUNAN PERSONALIA PENGELOLA
SEKOLAH INDONESIA MAKKAH PERIODE 2007-2008

Plh. Kepala Sekolah : Drs. U. Hasanuddin
Wakasek Kurikulum PA : Ir. Sinsin Rasyidin
Wakasek Kurikulum PI : Misliani Bakhtiar, BA
Wakasek Kesiswaan PA : Abdullah Qotub
Wakasek Kesiswaan PI : Siti Rahmawasti, S.Ag.
Wakasek Bid. Sarana & Prasarana PA : Setiyarko,S.E
Wakasek Bid. Sarana & Prasarana PI : Khadijah Abdul Qodir
Kepala Tata Usaha : Tubagus Ade Fathullah, S.S.
Wali Kelas SMP Kelas 3 Putera : Ir. Sinsin Rasyidin
Wali Kelas SMP Kelas 3 Puteri : Sutriyanti, S.Pd
Wali Kelas SMP Kelas 2 Putera : Abdullah Qothub
Wali Kelas SMP Kelas 2 Puteri : Putrini Dwimerti, A.Md
Wali Kelas SMP Kelas 1 Putera : Ahmad Hilwan Usmani, S.Ag.
Wali Kelas SMP Kelas 1 Puteri : Siti Sa’adah, S.Ag
Wali Kelas SD Kelas 6 Putera : Setiyarko, S.E.
Wali Kelas SD Kelas 6 Puteri : Maydina Suraya, S.Pd
Wali Kelas SD Kelas 5 Putera : Ahmad Fauzi, S.S.
Wali Kelas SD Kelas 5 Puteri : Siti Rahmawati, S.Ag
Wali Kelas SD Kelas 4 Putera : Ahmad Mujtaba, S.Hum
Wali Kelas SD Kelas 4 Puteri : Lu’luul Mukarramah, S.Ag
Wali Kelas SD Kelas 3 Putera : Abdul Basith, S.Ag.
Wali Kelas SD Kelas 3 Puteri : Lu’luul Mukarramah, S.Ag
Wali Kelas SD Kelas 2 A : Siti Fatimah, S.Ag
Wali Kelas SD Kelas 2 B : Siti Sulihah, S.Pd
Wali Kelas SD Kelas 1 A : Misliani Bakhtiar, B.A.
Wali Kelas SD Kelas 1 B : Rafiatun Abdul Mukti
Wali Kelas SD Kelas 1 C : Ani Nur’aini, A.Md
Wali Kelas TK Kelas TK A : Siti Kholishoh, S.S
Wali Kelas TK Kelas TK B : Raudlatul Jannah

Konsentrasi Tugas:

1. Kepala Sekolah: Pendayagunaan Aparatur Sekolah, Penegakan Disiplin
Guru dan Staf dan seluruh Sivitas SIM
2. Wakasek Kurikulum: Pembagian tugas mengajar, penempatan dan
jadwal pelajaran, evaluasi siswa dan kinerja guru
3. Wakasek Kesiswaan: Penegakan Disiplin Siswa, coordinator Pengembang
an bakat dan minat siswa (ekstrakurikuler) dan Pembina OSIS
4. Koordinator Administrasi dan Keuangan: Penertiban Administrasi Sekolah,
Penerimaan dan Pelaporan Keuangan Sekolah tiap bulan
5. Koordinator Sekolah Putri: mengkoordinir Kegiatan Sekolah Puteri
6. Pustakawan : Penataan dan Perawatan Perpustakaan
7. Wali Kelas: wakil orang tua di sekolah, motivator belajar siswa

G. Kekhususan Sekolah

Selain melaksanakan Kurikulum Pendidikan Nasional Tahun 2004 yakni Kurikulum Berbasis Kompetensi, Sekolah Indonesia Makkah juga mengembangkan Program Pendidikan Khusus dan Ekstrakurikuler sebagai wahana memupuk dan mengembangkan minat dan bakat potensi siswa. Kekhususan ini dikemas dalam dua paket, yakni paket pelajaran Muatan Lokal Wajib Siswa dan Pelajaran Ekstrakurikuler sebagai berikut:
1. Pelajaran Tahfidz Al Qur’an sebagai pelajaran Muatan Lokal Wajib Siswa dengan porsi waktu 5 jam pelajaran per minggu.
2. Pelajaran Bahasa Arab sebagai pelajaran Muatan Lokal Wajib Siswa dengan porsi waktu 2 jam pelajaran per minggu.
3. Pelajaran Bahasa Inggris sebagai pelajaran Muatan Lokal Wajib Siswa dengan porsi waktu 2 jam pelajaran per minggu untuk TK dan SD.
4. Pelajaran Ekstrakurikuler yang ditawarkan kepada siswa (pilihan):
No Nama Ekstrakurikuler Target Belajar Siswa
1 English Conversation Lancar Percakapan Dasar
2 Muhaddatsah Bil‘arabiyah Lancar Percakapan Dasar Arab
3 Tahfidzul Qur’an Tilawah Sohihah-Tatsbitul hifdz
4 Pensyarahan Mufradat Al Qur’an Faham makna ayat Qur’an Dasar
5 Sanggar Matematika Mahir Berhitung-Soal Matematika
6 Aplikasi Komputer Mahir Menggunakan Komputer
7 Klinik Baca Tulis Berhitung Lancar Dasar Calistung
8 Pencak Silat Dasar Kesehatan dan Bela Diri
Adapun ketentuan pelaksanaan program ekstrakurikuler di atas adalah:
1. Peserta yang dianjurkan (ditawarkan) untuk siswa kelas 4, 5, 6 SD
2. Kegiatan dilaksanakan dalam 2 kali pertemuan x 40 menit per minggu
3. Waktu pelaksanaan setiap pukul 19.50 - 20.30 WAS.
4. Tempat pelaksanaan di sekolah/kelas kosong yang disepakati bersama
5. Siswa dapat memilih maksimal 2 jenis ekstrakurikuler
6. Kegiatan dapat dilaksanakan dengan peserta minimal 7 siswa.
7. Pembimbing akan menyeleksi peserta ekstra yang betul-betul berminat.
8. Peserta harus mengisi daftar hadir setiap kali pelaksanaan ekstra
9. Peserta ekstra dipungut biaya sebesar SR 25 per bulan tiap jenis ekstra yang dipilih
10. Peserta ekstrakurikuler yang mencapai prestasi puncak juara 1, 2 dan 3 dalam suatu perlombaan atau kompetisi di luar SIM, akan diberikan penghargaan masing-masing sebesar SR 200, SR 150 dan SR 100
Adapun kegiatan Pengembangan Diri Siswa mengoptimalkan potensi:
1. Laboratorium Komputer yang terkoneksi LAN dan Internet 24 jam
2. Kegiatan Sholat Berjama’ah Ashar dan Magrib di Musholla Sekolah Pa-Pi
3. Perpustakaan sederhana untuk menunjang minat baca siswa dan guru
4. Peralatan Laboratorium IPA dan Alat Peraga sedang dalam proses peningkatan jumlah dan kualitasnya, meskipun belum ada Lab khusus IPA
5. Pelajaran KTK disesuaikan dengan potensi & minat siswa yang dominant.

H. Problematika

1. Sarana Gedung Sekolah. Kemampuan finansial SIM baru mampu menyewa gedung bersama (sharing) dengan Sekolah Pakistan, yakni pagi hari Sekolah Pakistan dan Sore hari Sekolah Indonesia Makah. Karena masing-masing Sekolah memiliki kepentingan dan tradisi yang berbeda, terlebih kebiasaan perilaku siswanya berbeda, maka seringkali menjadi kendala dalam setiap upaya berkreasi, dekorasi, penertiban ruangan, dan pengaturan jadwal kegiatan Sekolah secara optimal.
2. Keterbatasan Sarana Penunjang. Media pembelajaran dan buku-buku penunjang belajar siswa relatif sulit didapatkan, kalaupun dapat diperoleh dengan harga yang relatif mahal. Buku pegangan siswa dan guru selama ini diperoleh dengan penggandaan fotokopi. Tahun ini sedang diupayakan pengadaan buku asli dengan modal transportasi yang cukup besar . Laboratorium computer sudah terkoneksi LAN dan Internet, meskipun laboratorium Bahasa dan IPA belum tersedia memadai
3. Kesejahteraan Guru dan Pengelola. Permasalahan yang dihadapi pengelola Sekolah semakin bertambah, karena berada dalam lingkungan dan aura yang berbeda dengan kondisi di dalam negeri atau dengan 13 Sekolah Indonesia luar negeri yang lainnya. Kekhasan lingkungan belajar yang terpisah antara kelas putera dan puteri, berimplikasi langsung pada besarnya biaya operasional yang dibutuhkan. Rasio jumlah guru, kebutuhan kelas, dan dana operasional Sekolah menjadi 2 kali lipat, seperti disajikan pada tabel keuangan sekolah tahun terakhir. Implikasi langsung dari kondisi ini dan sekaligus merupakan upaya efisiensi secara bertahap, maka gaji kepala Sekolah, guru dan karyawan SIM tergolong standar minimal dibandingkan dengan tanggungjawab profesinya. Terlebih lagi sistem pengkafilan personal yang cukup menyita biaya dan waktu setiap kali perpanjangan izin tinggal (iqamah).

I. Penutup

Sekolah Indonesia Makkah dengan segala keterbatasannya tetap berupaya seoptimal mungkin meningkatkan mutu pendidikan Sekolah. Upaya efisiensi terus diupayakan dengan tetap berpegang pada terjaganya kualitas PBM dan keberlanjutan Sekolah. Upaya peningkatan mutu tenaga pendidik yang merupakan salah satu kunci keberhasilan Sekolah, diharapkan dapat menumbuhkan motivasi, dedikasi serta daya juang guru meskipun dirundung berbagai, keterbatasan dengan tidak mengeksploitasi kelemahan.

Ketercukupan dana, meskipun bukan penjamin, akan tetapi merupakan salah satu penyokong utama solusi problematika dan keberhasilan peningkatan mutu pendidikan sekolah. Bantuan Dana Block Grant 2004-2005 merupakan perwujudan kepedulian pemerintah terhadap problematika Sekolah Indonesia Makkah untuk tetap survive. Pada tataran yang lebih mendasar, Sekolah Indonesia Makkah masih membutuhkan lebih banyak dan lebih besar perhatian baik dana, pemikiran dan bantuan teknis yang lain untuk terus berupaya mengemban amanat mencerdaskan kehidupan bangsa.




EXECUTIVE SUMMARY
SEKOLAH INDONESIA MAKKAH

I. Sekolah Indonesia Makkah merupakan Sekolah Indonesia hasil representasi keinginan warga masyarakat yang diprakarsai para praktisi Nahhdlotul Ulama PCI Arab Saudi. Pendirian sekolah ini mengemban cita-cita terwujudnya Excellent Education (siswa unggul dan familiar qur’an) serta menjadikan sekolah Indonesia teladan dan panutan bangsa berkedudukan di pusat pergumulan do’a muslimin sedunia. Cita-cita tersebut didasarkan pada pertimbangan bahwa:
1. Jumlah anak usia belajar di Makkah cukup banyak sejalan dengan kedudukan Makkah sebagai salah satu kantong konsentrasi warga Indonesia yang bermukim dan bekerja di Saudi Arabia sebagai TKI.
2. Sekolah Indonesia Jeddah (SIJ) sebagai alternatif relatif jauh sekitar 75 Km, sehingga untuk menyekolahkan anak ke Jeddah selain biaya sekolah relative lebih tinggi, juga akan menambah biaya akomodasi dan transportasi yang cukup besar.
3. Madrasah Saudi sebagai sekolah alternatif, meskipun gratis, tapi untuk sebagian besar warga menimbulkan kegamangan berkenaan dengan memudarnya nilai-nilai etika mentalitas anak, rendahnya cinta tanah air sendiri (hubbul waton), akhlak terkontaminasi, hormat kepada orang tua banyak yang melemah, serta pola interaksi sosial yang dirasa agak memberatkan.
4. Sejauh-jauh terbang Bangau, akhirnya kembali ke kubangan jua. Anak bangsa memerlukan bekal wawasan dunia bangsanya, sehingga bekal pendidikannya diharapkan dapat memotivasi untuk membangun bangsa dan negaranya sendiri di kemudian hari.
5. Adalah menjadi kebanggaan tersendiri jika di pusat perhatian dunia Islam yang banyak dikunjungi para peziarah umrah dan jema’ah haji, mengukir prestasi Sekolah sekaligus menimba pengalaman spiritual keagamaan di Sekolah Indonesia Makkah. Cita-cita para pendiri sekolah, menjadikan SIM sebagai alternatif Sekolah Indonesia yang diburu oleh para cendekiawan dan hartawan muslim dari seluruh tanah air ke pusat perhatian ummat Islam dunia dan tempat pergumulan do’a muslimin dunia

Secara operasional, sekolah ini mendapat izin Ditjen Pendidikan Asing Saudi Arabia yang menunjuk Al-Anjal International School sebagai penanggungjawab umum sekolah. Berdasarkan Surat Kepala Perwakilan RI Riyadh No. 432/KP/VI/2000 tanggal 5 Juni 2000 dan Surat Kepala Sekolah Indonesia Jeddah No. 236/SIJ/C/II/2004 tanggal 18 Februari 2004, maka Sekolah Indonesia Makkah merupakan kelas jauh dari Sekolah Indonesia Jeddah.
Pelaksanaan kurikulum mengacu kepada Kurikulum Pendidikan Nasional 2006 KBK dengan pendidikan putera dan puteri terpisah sesuai peraturan pendidikan Saudi Arabia. Dalam kiprahnya yang masih belia, sekolah ini telah mendapat dukungan warga masyarakat hingga mencapai 484 murid, terdiri dari 2 kelas TK, 13 kelas SD dan 6 kelas SMP dengan 26 Guru dan 2 karyawan.
Sivitas sekolah insya Allah konsisten dalam penyelenggaraan pendidikan anak bangsa ini, meskipun sarana prasarana yang terbatas dan kesejahteraan pengelola yang minimal dibanding tanggungjawab morilnya. Dukungan pemerintah terhadap peningkatan mutu sekolah alhamdulillah sudah dirintis melalui Program Proposal Subsidi Pendidikan 2004-2006, yang semoga terus berlanjut.

II. Kendala sekolah yang urgen saat ini adalah belum tersedianya Gedung Sekolah yang representative, sumberdaya guru professional dan kemampuan financial untuk biaya operasional. Finansial sekolah baru mampu menyewa gedung ke Sekolah Pakistan Internasional di waktu sore hari. Konsekwensinya, kreativitas, kreasi dan dekorasi yang bernuansa sekolah tidak optimal, karena sering berbenturan kepentingan yang berbeda dalam pemakaian fasilitas sekolah. Oleh karena itu, kami memerlukan dukungan uantk pengadaan Gedung Mandiri Sekolah Indonesia Makkah. Gedung mandiri ini selain untuk operasional Sekolah Indonesia Makkah, dapat juga dijadikan Pusat Kegiatan Pendidikan Warga Indonesia secara luas dan terencana, termasuk Pemberdayaan Ukhuwah Jamaah Haji Indonesia sekaligus sebagai wahana untuk meningkatkan Citra Indonesia di negara akreditasi.

III. Alternatif solusi pemecahan masalah pengadaan gedung antara lain:

1. Membeli tanah atau gedung berikut tanahnya yang sudah jadi yang diperkirakan menelan biaya SR 10.000.000 setara dengan Rp 25.000.000.000 di perbatasan kota Makkah, dukungan dana para dermawan muslim Indonesia yang siap mewakafkan hartanya di Kota Suci Tanah Haram Makkah atau subsidi bersama Departemen Pendidikan Nasional, Tenaga Kerja dan Departemen Luar Negeri.
2. Dengan menyewa gedung yang dipakai sekarang tetapi mandiri tidak sharing dengan sekolah Pakistan dengan harga SAR 250.000,- (Dua Ratus Lima Puluh Ribu Riyal) per tahun, terdiri dari dua gedung (putera dan puteri), dengan ukuran 25 m x 23 m, tiga lantai dengan masing-masing lantai memiliki 10 kamar (ruang kelas), dua kamar kecil dan dan 3 WC, dukungan dana para dermawan muslim yang siap mewakafkan hartanya di Kota Suci Tanah Haram Makkah atau subsidi bersama tiga Departemen Pendidikan Nasional, Tenaga Kerja dan Luar Negeri.
3. Gedung di sekitar kawasan peruamahan haji yang dijamin oleh pemerintah dalam jangka waktu lama untuk disewa sebagai perumahan jama’ah haji, dimana penyewaan selama musim haji dianggap sewa selama satu tahun, dengan biaya perawatan terutama di luar musim haji dibebankan ke sekolah.
4. Pemberdayaan sarana Kantor Daerah Kerja Makkah di luar musim haji sebagai sentral pendidikan sekolah dan warga secara luas

Solusi pengadaan sumberdaya guru professional dapat dialokasikan dari anggaran diknas untuk wilayah khusus dan daerah terpencil seperti di Malaysia, berupa paket pengadaan guru berikut gajinya dari pusat dalam bentuk kontrak dinas.
Adapun solusi untuk menambah kemampuan financial sekolah, selain dari swadaya murid juga dukungan dana dari para dermawan muslim yang siap mewakafkan hartanya di Kota Suci Tanah Haram Makkah Al Mukarramah.

Kebutuhan gedung mandiri ini kian mendesak sejalan dengan tuntutan peningkatan optimalisasi potensi sekolah. Murid sekolah yang didominasi masyarakat pekerja menengah ke bawah, sudah selayaknya mendapat prioritas pengayoman Pemerintah sebagai pemegang amanah konstitusi mencerdaskan anak bangsa, terlebih keberadaannya di jantung perhatian Ummat Islam, dan Kota Suci Makkah Al-Mukarromah tempat do’a muslimin sedunia.
Makkah, 22 Januari 2008


Ir. Sinsin Rosyidin








SUSUNAN PENGURUS
YAYASAN AL-MA’ARIF SEKOLAH INDONESIA MAKKAH
PERIODE 2005-2007

Pelindung : Kepala Perwakilan RI Riyadh dan Jeddah
Al-Anjal International School
Penasehat : Atase Pendidikan dan Kebudayaan KBRI Riyadh
Pelaksana Fungsi PENSOSBUD KJRI Jeddah
Sayyid Hamid Alawy Al-Kaf
KH. Ahmad Jumhuri Jauharis
KH. Sofyan Amin
KH. Saifuddin Saddawy
KH. Sirajuddin Munir
KH. Jazuli Rofi’i
Ketua : Raisuddin Bakri, S.Ag
Wakil Ketua I : Ir. H. Ahmad Fu’ad Abdul Wahab
Wakil Ketua II : H. Sahlun Abdul Karim
Sekretaris : H. Zainal Fatah, SH
Wakil Sekretaris : H. Muhammad Kholil Ghazali
Bendahara : H. Hadlori Ahmad
Wakil Bendahara : Hj. Ayu Puspita
Anggota Pengurus : H. Muhammad Jufriadi Hamzah
H. Abdul Halim Ahmad
H. Ali Sibramulisi
H. Syamsuri Hasan Basri
H. Hasan Imron
H. Abdul Mannan
H. Ahmad Nasib Sumarto
H. Hanafi Abdul Rahim
H. Afifi Sholeh, Lc
H. Komaruddin M Jufri























C. Program-program Sekolah
1. Pembinaan Personil (Staff Pengajar dan Karyawan)
Guru merupakan ujung tombak kemajuan sekolah, karena merekalah pelaku operasional terdepan dalam mengemban misi sekolah untuk mentransformasikan ilmu pengetahuan sekaligus membentuk watak dan akhlak anak didik. Oleh karena itu, program ini merupakan prioritas utama yang menjadi perhatian untuk dikembangkan. Salah satu program yang telah berjalan untuk pengembangan tersebut adalah:
a. Pertemuan bulanan yang didalamnya selalu diagendakan sharing dan evaluasi terhadap kinerja masing-masing komponen sekolah sekaligus menampung dan memecahkan problematika yang dihadapi dalam menjalankan proses PBM di sekolah. Dalam pertemuan tersebut akan terangkum juga acara silaturrahmi antar guru dan karyawan, karena posisi rapat akan bergiliran dari kediaman salah satu guru pada kesempatan tertentu dan akan berpindah pada kesempatan rapat yang lain. Pada pertemuan ini dilangsungkan pula acara Istighotsah bersama untuk lebih memperkuat jalinan religius diantara para karyawan.
b. Program pelatihan guru; beberapa pelatihan guru telah diikuti oleh peserta dewan guru dari SIM diantaranya adalah;
Pelatihan Guru se-Timur Tengah di KBRI Riyadh 18 April 2002
Pelatihan Guru dan Kepala Sekolah di Jakarta 12-22 Juni 2004
Pelatihan Guru tentang KBK di TPA Al-Nashiriyah Nopember 2003
Pelatihan Guru dan Kepala Sekolah di Jakarta 4 – 12 Juni 2005
Pelatihan Persiapan Mengajar dari Dana Bock Grant 2004 dilakukan di Tapel 2005/2006.
c. Umrah Bersama
Memanfaatkan wahana dan posisi yang amat strategis untuk menjalankan ibadah umrah maka sekolah menfasilitasi untuk melangsungkan umrah bersama ini berbarengan dengan murid-murid kelas IV,V,VI dan VII. Program ini sedianya dilakukan oleh kelas putera dan puteri, akan tetapi mengingat kenyamanan dan kekhusu’an, serta kondisi khas Kota Makkah, maka acara ini hanya dilakukan oleh siswa putera.

2. Peningkatan Mutu Out Put (anak didik)
a. Mengadakan les (pengayaan) bagi anak kelas VI. Program ini berlangsung pada semester II pada tahun pelajaran yang berlangsung. Melihat kelas regular yang telah berjalan dengan pemisahan kelas putera dan puteri, serta mengingat kondisi khas Kota Makkah, maka program pengayaan ini dilakukan terpisah antara murid laki-laki dan perempuan, di kediaman guru masing-masing bidang studi. Berlangsung selama ± 5 bulan menjelang ujian akhir nasional. Program yang sudah berlangsung pada Tapel 2004/2005 yang lalu gratis bagi murid SIM.
b. Mengadakan class meeting (lomba antar kelas) dengan stressing unjuk kemampuan akademis bagi murid. Program ini dilaksanakan setiap akhir semester dengan aneka lomba; Pidato Bahasa Arab, Bahasa Inggris dan Tahfidz Al-qur’an.Target program ini adalah memacu mental untuk berkompetisi dan menyaring dan menyeleksi peserta lomba tahfidz di luar sekolah.
c. Mengikutkan siswa dan menfasilitasi siswa dalam berbagai lomba dan kegiatan di luar sekolah. Lomba yang pernah diikuti adalah:
a) Lomba Tahfidzul Qur’an dalam rangka Hardiknas di Wisma Haji Makkah 30 April tahun 2002 dan di Kedubes RI di Riyadh Tahun 2003.
b) Lomba Tahfidzul Qur’an di TPA Al-Nashiriyah
c) Lomba dalam rangka memperingati Nuzulul Qur’an di Wisma Haji Makkah Oktober 2004

free counters

  © Blogger templates The Professional Template by Ourblogtemplates.com 2008

Back to TOP